Kamis, 14 Oktober 2010

nida_imut12@yahoo.co.id


Pengertian, TujuandanRuangLingkupIlmuBudayaDasar
IBD adalahpengetahuan yang diharapkandapatmemberikanpengetahuandasardanpengertianumumtentangkonsep-konsep yang diekembangkanuntukmengkajimasalah-masalahmanusiadankebudayaan.Istilah IBD dikembangkanpetama kali di Indonesia sebagaipenggantiistilah basic humanitiesm yang berasaldariistilahbahasaInggris “the Humanities”.Adapunistilah humanities itusendiriberasaldaribahasalatinhumnus yang astinyamanusia, berbudayadanhalus. Denganmempelajarith humanities diandaikanseseorangakanbisamenjadilebihmanusiawi, lebihberbudayadanlebihhalus. Dengandemikianbisadikatakanbahwa the humanities berkaitandengannilai-nilaimanusiasebagai homo humanusataumanusiaberbudaya.
Prof Dr.HarsyaBactiarmengemukakanbahwailmudanpengetahuandikelompokkandalamtigakelompokbesaryaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ).Ilmu-ilmualamiahbertujuanmengetahuiketeraturan-keteraturan yang terdapatdalamalamsemesta.Untukmengkajihalinidigunakanmetodeilmiah.Caranyaialahdenganmenentukan hokum yang berlakumengenaiketeraturan-keteraturanitu, laludibuatanalisisuntukmenentukansuatukualitas.Hasilanalisisinikemudiandigeneralisasikan.Atasdasarinilaludibuatprediksi.Hasilpenelitian 100 5 benardan 100 5 salah
2.Ilmu-ilmu sosial( socialscince ). ilmu-ilmusosialbertujuanuntukmengkajiketeraturan-keteraturan yang terdapatdalamhubunganantaramanusia. Untukmengkajihalinidigunakanmetodeilmiahsebagaipinjamandariilmu-ilmualamiah.Tapihasilpenelitiannyatidak 100 5 benar, hanyamendekatikebenaran.Sebabnyaialahketeraturandalamhubunganantaramanusiainitidakdapatberubahdarisaatkesaat.
3.Pengetahuanbudaya ( the humanities )bertujuanuntukmemahamidanmencariartikenyataan-kenyataan yang bersifatmanusiawi. Untukmengkajihalinidigunakanmetodepengungkapanperistiwa-peristiwadankenyataan-kenyataan yang bersifatunik, kemudiandiberiarti.
Pengetahuanbudaya (the humanities) dibatasisebagaipengetahuan yang mencakupkeahlian (disilpin) senidanfilsafat.Keahlianinipundapatdibagi-bagilagikedalamberbagai hiding keahlianlain, sepertisenitari, senirupa, senimusik,dll. Sedangkanilmubudayadasar (Basic Humanities) adalahusaha yang diharapkandapatmemberikanpengetahuandasardanpengertianumumtentangkonsep-konsep yang dikembangkanuntukmengkajimasalah-masalahmanusiadankebudayaan.Ilmubudayadaarberbedadenganpengetahuanbudaya.IlmubudayadasardalambahasaIngngrisdisebut basic humanities.Pengetahuanbudayadalambahasinggrisdisebutdenganistilahthe humanities.Pengetahuanbudayamengkajimasalahnilai-nilaimanusiasebagaimahlukberbudaya (homo humanus).Sedangkanilmubudayadasarbukanilmutentangbudaya, melainkanmengenaipengetahuandasardanpengertianumumtentangkonsep-konsep yang dikembangkanuntukmengkajimasalah-masalahmanusiadanbudaya.
TujuanIlmuBudayaDasar
Penyajianmatakuliahilmubudayadasartidaklainmerupakanusaha yang diharapkandapatmemberikanpengetahuandasardanpengertianumumtentangkonsep-konsep yang dikembangkanuntukmengkajimasalah-masalahmanusiadankebudayaan. Dengandemikianmatakuliahinitidakdimaksudkanuntukmendidikahli-ahlidalamsalahsatubidangkeahlian yang termasukdidalampengetahuanbudaya (the humanities) akantetapi IBD semata-matasebagaisalahsatuusahauntukmengembangkankepribadianmahasiswadengancaramemperluaswawasanpemikiransertakemampuankritikalnyaterhadapnilai-nlaibudaya, baik yang menyangkut orang lain danalamsekitarnya, maupun yangmenyangkutdirinyasendiri. Untukbisamenjangkautujuantersebut IBD diharapkandapat :
1.Mengusahakan kepekaanmahasiswaterhadaplingkunganbudaya, sehinggamerekalebihmudahmenyesuaikandiridenganlingkungan yang baru, terutamauntukkepentinganprofesimereka
2.Memberi kesempatankepadamahasiswauntukmemperluaspandanganmerekatentangmasalahkemansiaandanbudayasertamengembangkandayakritismerekaterhadappersoalan-persoalan yang menyangkutkeduahaltersebut.
3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagaicalonpemimpinbagnsadan Negara sertaahlidalambidangdisiplinmasing-masingtidakjatuhkedalamsifat-sifatkedaerahandanpengkotakandisiplin yang ketat
4.menguasahakan wahanakomunikasiparaakademisi agar merekalebihmampuberdialogsatusama lain. Denganmemilikisatubekal yang sama, paraakademisidiharapkanakanlebih lancer dalamberkomunikasi.
RuangLingkupIlmuBudayaDasar
Bertitiktolakdarikerangkatujuanyagntelahditetapkan, duamasalahpokokbisadipakaisebagaibahanpertimbanganuntukmenentukanruanglingkupkajianmatakuliah IBD.Keduamasalahpokokituadalah :
1.Berbagai aspekkehidupan yang seluruhnyamerupakanungkapanmasalahkemanusiaandanbudaya yang dapatdidekatidenganmenggunakanpengetahuanbudaya (the humanities), baikdarisegimasing-masingkeahlian (disiplin) didalampengetahuanbudaya, maupunsecaragabungan (antarbidang) berbagaidisiplindalampengetahuanbudaya
2.Hakekat manusia yang satuatau universal, akantetapi yang beranekaragamperwujudannyadalamkebudayaanmasing-masingjamandantempat.
Menilikkeduapokokmasalah yang bisadikajidalammatakuliah IBD, nampakdenganjelasbahwamanusiamenempatiposisisentraldalampengkajian.Manusiatidakhanyasebagaiobyekpengkajian.Pokok-pokokbahasan yang dikembangkanadalah :
1.Manusia dancintakasih
2.Manusia danKeindahan
3.Manusia danPenderitaan
4.Manusia danKeadilan
5.Manusia danPandanganhidup
6.Manusia dantanggungjawabsertapengabdian
7.Manusia dankegelisahan
8.Manusia danharapan

2.                       Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
1. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
2. Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
3. Bagan Psiko-Sosiogram Manusia
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.

4. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
6. Tujuh unsur kebudayaan universal
1. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
3. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
7. Tiga Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya
A. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
B. Kompleks aktivitas
C. Wujud sebagai benda

      3.          Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dart disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indoensia kita mengenal jenis pmsa lama dan prosa baru.
A. Prom lama meliputi
1. dongeng-dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara
B. prosa barn meliputi
1. cerita pendek
2. roman/novel
3. biografi
4. kisah
5. otobiografi

NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita.
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya..
2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
        Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. Novel seperti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan tak ada ujung, misalnya menggambarkan suatu tindakan heroisme yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalaminya secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak lagi mengalami secara fisik itulah, jiwa kepahlawanan perlu disentuhkan lewat hasil-hasil sastra.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua; Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karya sastra Indoensia di jaman Jepang yang dikelompokkan kedalam kelompok
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung. Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Masing-masing tokoh mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik. Konflik dapat terjadi baik didalam din tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan tokoh lainnya.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunalcan :
1. Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
  1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia..
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut "pengalaman perwakilan".
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut "imaginative entry", yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;
- penderitaan atas ketidak adilan
- perjuangan untuk kekuasaan
- konflik dengan sesamanya
- pemberontakan terhadap hukum Tuhan